Senin, 18 April 2011

HIDROGEOLOGI


 Hidrogeologi adalah merupakan perpaduan antara ilmu geologi dengan ilmu hidrolika yang kajiannya dititikberatkan pada gerakan air tanah delam secara hidrolik. Gabungan dua kata hidro dan geologi menunjukkan secara implisit pengertian geologi dan air, atau dengan kata lain adalah merupakan suatu studi tentang interaksi antara kerangka unsur batuan dengan air tanah. Dalam istilah hidrolika maka istilah gerakan dalam tanah dikenal dengan hidrolika dalam media porus, karena air tanah mengalir diantara sela-sela butiran tanah yang sekaligus sebagai media.

Pengetahuan tentang hidrogeologi ini penting bagi manusia, karena fungsi dan kegunaannya meliputi 3 aspek (Told daiam RJ Kodoatie, 1990) :

1) Aspek sebagai sumber alam yang dimanfaatkan untuk berbagai keperluan manusia.

2) Aspek bagian hidrologi di dalam tanah yang mempengaruhi keseimbangan siklus global.

3) Aspek anggota atau gen dari geologi.

v Kualitas sumber raw water dapat bervariasi dari waktu ke waktu. Potable water (air minum) pada beberapa wilayah secara farmasi memiliki kualitas sangat rendah sehingga tidak dapat diminum. Air tersebut harus dimurnikan dulu sebelum digunakan dalam produksi farmasi. Variasi dapat terjadi secara musiman dan kontaminannya juga bervariasi. Beberapa wilayah dipengaruhi oleh musim kemarau dan penghujan. Beberapa wilayah lain dipengaruhi oleh 4 musim (winter, spring, autumn & summer).


Variasi alami musiman, variasi kualitas & variasi kandungan mikroba juga dapat terjadi pada city water, yaitu air minum yang dipasok oleh Perusahaan Air Minum Kota. Konsekuensinya air tersebut perlu dimurnikan sebelum digunakan. Perlu dilakukan langkah-langkah menghilangkan pengotor dan mengendalikan jumlah mikroba untuk menghindari kontaminasi produk.

Tidak ada air murni (pure water) di alam karena sangat bervariasinya sumber air dan sifat kimia unik air yang menyebabkan air menjadi pelarut universal. Otoritas kesehatan mencatat terdapat lebih dari 90 jenis kontaminan yang bisa mengkontamiansi air minum. Kontaminan dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok:
1. Kontaminan anorganik, misalnya chloramines, magnesium karbonat, kalsium  karbonat dan sodium klorida.
2. Kontaminan organik, misalnya residu detergen dan pelarut.
3. Kontaminan padatan, misalnya tanah liat, sols, cols dan tanah.
4. Kontaminan gas, misalnya nitrogen, karbondioksida dan oksigen.
5. Kontaminan mikroorganisme, kontaminan yang berpeluang menyebabkan   kesulitan besar karena jumlahnya dapat bertambah pada kondisi nutrisi sangat terbatas, bahkan mampu berkembang pada pure water.


Perlakuan (treatment) yang harus dilakukan terhadap air sangat dipengaruhi oleh sifat kimia air dan kontaminan yang ada. Kontaminan pada air dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti:
Hujan, yang dapat melarutkan asam dari atmosfer dan membawa kontaminan lain.
Erosi, yang membuat terbawanya mineral, tanah liat dan tanah.
Polusi, yang berasal dari atmosfir maupun kontaminasi air tanah.
Pelarutan, mineral dan padatan secara perlahan dapat terlarut di dalam air simpanan.
Sedimentasi, mineral yang terlarut dapat mengalami pengendapan kembali sehingga memampatkan pipa dan filter.
Dekomposisi, dapat terjadi pada kontaminan yang dapat terdegradasi.

A. jenis air
1. air asin, 97% di bumi, kadar garam 35.000 ppm
2. air payau, kadar garam 3.500 ppm
3. air tawar, 3% di bumi, kadar garam kurang dari 3.500 ppm
B. sumber-sumber air
1. air angkasa
Merupakan air yang berasal dari atmosfer, yaitu air hujan, embun, salju. Pada umumnya kualitasnya cukup baik, namun air yang berasal dari angkasa tersebut dapat mengakibatkan kerusakan-kerusakan pada logam, yaitu timbulnya karat. Di samping itu, khusus untuk daerah perkotaan, air hujan akan dikotori pula oleh debu-debu dan apabila terjadi ledakan gunung berapi air hujanpun akan dikotori oleh debu. Adapun ledakan bom nuklir juga bisa mengakibatkan hujan setempat akan mengandung debu-debu radioaktif. Dari gambaran diatas dapat disimpulkan air hujan sebagai berikut :
a. air hujan bersifat lunak (soft water), kurang mengandung larutan garam dan mineral sehingga kurang sehat.
b. mengandung beberapa zat yang ada di udara seperti NH3, SO2, dan CO2 agresif sehingga bersifat korosif.
c. lebih bersih jika dilihat dari segi bakteriologis, hal ini tergantung dari tempat penampungannya.
d. besarnya curah hujan di suatu daerah merupakan patokan yang utama dalam perencanaan penyediaan air.
2. air permukaan
Air permukaan merupakan air yang berada di permukaan, berupa air sungai, air danau, dan air waduk. Umumnya sumber air permukaan merupakan air yang kurang baik untuk langsung dikonsumsi oleh manusia. Karena itu, perlu adanya pengolahan terlebih dahulu sebelum dimanfaatkan.
3. air tanah
Merupakan air yang sebagian terbentuk dari air hujan yang jatuh di permukaan bumi dan sebagian meresap ke dalam tanah. Umumnya air tanah sewaktu proses pengeluaran dan peresapan mengalami penyaringan alamiah, jumlah dan jenis mikroba dan kadar kimia yang terkandung di dalam air tersebut tergantung dari lapisan tanah yang dialaminya. Kondisi dari lapisan tanah membuat suatu pembagian zona air tanah, yaitu :
a. zona air jenuh (zone of alration), adalah suatu lapisan yang mengandung tanah dan mengandung air tanah yang relatif tak berhubungan dengan udara luar dan lapisan tanahnya disebut aquarver bebas.
b. zona air berudara (zone of aeration), adalah suatu lapisan tanah yang mengandung air yang masih dapat kontak dengan udara.
4. air bawah tanah
Air bawah tanah merupakan air yang terbentuk dari air hujan yang jatuh ke permukaan bumi, meresap ke dalam tanah serta terperangkap di bawah lapisan batuan yang kedap air atau merupakan air yang tertekan karena air tersebut berada di antara 2 lapisan tanah yang rapat air, sehingga air yang berada di dalamnya dalam keadaan tertekan. Masuknya air ke dalam lapisan ini melalui daerah pengisian tertentu.
Berdasarkan jenisnya, air dibedakan menjadi. :
a. air yang sama sekali tidak membutuhkan pengolahan, yang mana air tersebut langsung diminum.
b. air yang hanya membutuhkan desinfeksi saja, yaitu umumnya berupa air dalam tanah ataupun air permukaan yang diperkirakan tidak terkontaminasi, mempunyai warna yang jenih dan mengandung kuman E.Colli tidak lebih dari 50 per 100 ml air sampel.
c. air yang membutuhkan penyaringan pasir cepat, yaitu air yang telah tercemar atau mengandung E.Colli lebih dari 5.000 per 100 ml air sampel, biasanya ditambahkan dengan chlorinasi secara tetap.
d. air yang memerlukan pengolahan tambahan, biasanya dilakukan setelah proses pengolahan dengan saringan pasir cepat dan chlorinasi. Pengolahan tambahan yang dilakukan misalnya Pre sedimentasi atau penyimpanan selama kurang lebih 30 hari.
e. air yang membutuhkan pengolahan secara istimewa, yaitu biasanya dilakukan pada air yang sama sekali tidak sehat, tetapi karena keadaan memaksa air ini terpaksa digunakan, air semacam ini ditandai dengan ditemukannya E.Colli lebih dari 250.000 MPN pada setiap 100 ml air sampel setiap kali pemeriksaan..
C. Siklus air
Permukaan bumi yang sebagian besar terdiri dari lautan ini, sangat potensial dalam penyediaan air tawar bagi kebutuhan manusia. Hal ini dapat terjadi apabila telah mengalami sirkulasi atau lebih dikenal dengan siklus air.
Siklus air (hydrolic cycle) itu sendiri diartikan sebagai pergerakan yang dialami oleh air yang terdiri dari berbagai peristiwa, yaitu :
a. evaporasi (penguapan air). Termasuk didalamnya peristiwa transpirasi (keadaan yang berkeringat) yang dialami oleh makhluk hidup.
b. kondensasi (pembentukan awan)
c. presipitasi (jatuhnya air ke bumi)
d. aliran air pada permukaan bumi dan di dalam tanah.
Dari siklus air, dapat dijelaskan sebagai berikut :
- akibat pemanasan dari sinar matahari atau oleh panas dalam bumi, air laut dan sumber air lainnya mengalami penguapan (evaporasi), termasuk juga peristiwa evaporasi yang dilakukan oleh makhluk hidup di bumi. Peristiwa penguapan ini akan menghasilkan uap air dan selanjutnya membentuk awan (kondensasi). Awan yang terbentuk semakin lama akan semakin banyak karena bergabung beberapa awan dan selanjutnya menjadi awan mendung, karena pertambahan kelembaban.
- awan mendung ini semakin lama akan semakin berat dan dengan bantuan kecepatan angina wan mendung ini akan terdorong ke daerah yang bertekanan lebih rendah (daerah pegunungan yang berhutan) sehingga terjadi perubahan suhu dan awan mendung ini akan berubah menjadi titik-titik hujan.
- karena daya beratnya disertai dengan adanya gravitasi bumi, titik-titik hujan ini akan jatuh ke bumi menjadi hujan (peristiwa presipitasi).
- air hujan yang jatuh ke bumi, sebagian kembali akan mengalir ke laut melalui aliran sungai atau tergenang di permukaan bumi sebagai “air permukaan”. Sebagian lagi akan meresap kedalam tanah sebagai “air tanah”. Sebagian kecil lagi akan masuk jauh ke dalam tanah dan terperangkap di bawah lapisan batuan yang kedap air, air ini biasanya disebut “air bawah tanah”.
Selanjutnya semua jenis air termasuk yang dimanfaatkan oleh makhluk hidup di bumi kembali akan mengalami siklus seperti di atas mulai dari peristiwa evaporasi sampai dengan terbentuk jenis-jenis air dan pemanfaatannya kembali oleh makhluk hidup yang terjadi secara konstan. Ada beberapa macam siklus air yang dapat dibedakan sebagai berikut :
1. siklus kecil
Adalah air permukaan termasuk air laut mengalami penguapan oleh sinar matahari, menjadi uap air dan sebelum jatuh kebumi langsung menjadi awan.
2. siklus sedang.
Air permukaan, karena panas matahari mengalami penguapan menjadi awan dan setelah jatuh menjadi hujan ke bumi langsung menguap lagi.
3. siklus besar.
Siklus air yang terjadi secara lengkap dan kompleks, mulai dari penguapan air permukaan termasuk air laut, kemudian mengalami evaporasi, kondensasi, dan presipitasi. Air hujan yang jatuh ke bumi akan dialirkan ke laut melalui sungai, ada yang tergenang di permukaan, ada yang meresap ke dalam tanah kemudian akan mengalami penguapan dan seterusnya.
D. Kontaminasi Air
Alam kita kaya sekali akan gas-gas mineral, mikroorganisme dan bahan radioaktif yang tersebar di udara, air, dan udara. Akibat dari kontak dengan alam dapat dikatakan bahwa hampir tidak mungkin ditemukan air yang benar-benar murni (steril) dari alam.
Kontaminasi air sendiri diartikan sebagai masuknya bahan polutan ke dalam air tanpa melihat jumlah dan besarnya. Sehingga tidak semua bahan-bahan yang larut dalam air menimbulkan kerugian bagi kehidupan kita. Dalam jumlah yang cukup, garam-garam mineral sangat dibutuhkan bagi kesehatan dan pertumbuhan manusia, namun demikian apabila jumlahnya yang berlebihan di dalam air justru akan merugikan dan membahayakan kehidupan manusia. Kotaminasi air biasanya dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain :
1. karena mengandung gas-gas tertentu yang membahayakan kesehatan, seperti : gas metana (CH4), gas hydrogen sulfide (H2SO4), gas Karbondioksida (CO2), Karbonmonoksida (CO), hydrogen chlorida (HCl).
2. karena mengandung mineral tertentu yang dapat mendatangkan kelainan, misalnya Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), Besi (Fe), mangan (Mn), Nitrat (NO2), Fluor (F) Kontaminan mineral pada air bisa menimbulkan berbagai macam masalah sesuai dengan jenis mineral yang mengkontaminasi. Kalsium dan magnesium menyebabkan water hardness yang bila air dipanaskan/dididihkan akan menyebabkan terbentuknya kerak pada alat. Besi dan mangan akan menyebabkan perubahan warna air, bereaksi dengan produk obat dan bisa menjadi katalis proses dekomposisi. Silikat akan menyebabkan pengerakan pada alat distilasi. Karbondioksida yang terbawa dari atmosfir dapat merubah pH dan conductivity air. Karbonat dapat menyebabkan presipitasi kalsium. Asam carbonic dapat mengkorosi sistem water treatment. Di area yang terdapat aktifitas thermal, air bisa terkontaminasi sulphides yang pada kadar rendah-pun dapat menyebabkan bau telur busuk.Fosfat dapat menyebabkan presipitasi ion-ion metal dan pengerakan pada boiler. Masalah yang ditimbulkan oleh mineral juga terjadi pada keberadaan alumunium yang bisa menimbulkan masalah pada proses dialisis. Kontaminasi alumunium dapat berasal dari proses treatment air, yaitu penambahan alumunium pada saat flokulasi air yang bertujuan untuk menurunkan kandungan sols dan tanah liat. Logam berat seperti arsenic dapat ditemukan pada sumur di beberapa wilayah tertentu. Kontaminasi timah ditemukan pada beberapa tangki yang diperbaiki dengan solder timah. Pipa dari timah tidak direkomendasikan. Nitrat bisa menjadi masalah pada air minum. Kontaminasi tembaga terjadi pada saat pipa tembaga terkorosi..
3. karena mengandung mikroorganisme seperti metazoan, virus, bakteri, jamur, dan parasit. Secara teoritis semua ini hendaknya terhindar dari kemungkinan terkontaminasi dengan bakteri, terutama yang bersifat pathogen. Namun dalam kehidupan sehari-hari, sangat sulit untuk menentukan apakah air tersebut bebas bakteri atau tidak. Pegangan yang dipakai adalah E. Colli. Dipakainya E.Colli sebagai patokan utama untuk menentukan apakah air tersebut memenuhi syarat bakteriologis atau tidak ialah karena pada umumnya bibit penyakit ini ditemui pada kotoran manusia serta secara relatif lebih sukar dimatikan dengan pemanasan air. Kontaminan mikroorganisme yang utama adalah alga, protozoa dan bakteri. Alga berasal dari raw water, namun bisa tumbuh pada penampungan air yang tidak ditutup dan terkena sumber cahaya. Kadangkala alga tumbuh bila lampu UV (sinar UV biasanya digunakan untuk membunuh mikroba pada sistem air) kehilangan daya bunuhnya dan hanya memancarkan visible light (cahaya tampak). Protozoa seperti Cryptosporidium dan Giardia dapat mengkontaminasi air namun karena ukurannya besar bisa dengan mudah dihilangkan dengan filtrasi. Bakteri adalah mikroba terpenting yang menyebabkan masalah pada sistem pengolahan air. Kebanyakan adalah famili Pseudomonas atau bakteri gram negatif, bakteri non fermentasi. Beberapa diantaranya mampu lolos dari filter 0,2 um dan bisa menyebabkan timbulnya penyakit. Bakteri gram negatif jenis E. coli dan coliform adalah indikator kontaminasi feces (tinja).

Mikroorganisme yang mengkontaminasi sistem air biasanya ditemukan dalam bentuk biofilm yang terbentuk pada permukaan basah pada hampir semua kondisi. Bakteri yang berada bebas di air (free swimming aquatic bacteria) menggunakan polymucosaccharides untuk membentuk koloni di permukaan pipa/tangki/alat di sistem air. Di bawah mikroskop koloni tersebut terlihat acak-acakan, tersusun dari debris seluler, material organik dan sedikit sel vegetatif. Koloni tersebut kemudian akan membentuk komunitas kompleks yang bila telah matang akan melepaskan mikrokoloni dan juga bakteri ke aliran air. Akibatnya akan menyebabkan tingginya jumlah bakteri secara sporadik. Walaupun sistem air telah di desinfeksi, biofilm dapat segera membentuk koloni kembali, yaitu setelah agen desinfektan dibersihkan dari sistem air. Biofilm mudah terbentuk pada air yang diam (tidak mengalir) seperti dead legs atau pada permukaan yang kasar, misalnya pada hasil pengelasan (welding) yang jelek.
4. karena mengandung zat radioaktif jika sumber air tersebut kontak dengan zat-zat ataupun peralatan yang mengandung/ menggunakan bahan-bahan dari radio aktif. Contoh : Radiom (Rd), Cobalt (CO), sinar alfa, gamma, dll.
Kontaminasi air dapat merugikan dan membahayakan kehidupan manusia apabila :
1. air tersebut mengandung unsur-unsur dalam jumlah yang berlebihan.
2. air tersebut mengandung unsur-unsur dalam jumlah yang kurang dari syarat yang telah ditetapkan.
3. air tersebut mengandung unsur-unsur yang seharusnya tidak boleh terdapat di dalamnya.
Kontaminasi yang terjadi dalam air meliputi :
1. kontaminasi gas.
Karbon dioksida agresif (CO2 agresif), menurut bentuknya dapat dibedakan menjadi CO2 bebas yaitu CO2 yang larut dalam air, CO2 dalam kesetimbangan, CO2 agresif yaitu CO2 yang dapat merusak bangunan perpipaan. Gas lainnya, yaitu metana (CH4), Hidrogen Sulfida (H2SO4), karbon monoksida (CO), Hidrogen Chlorida (HCl).
2. kontaminasi mineral
a. kesadahan
disebabkan karena air mengandung mineral dari kation logam bervalensi dua dalam jumlah yang berlebihan. Biasanya yang sering menimbulkan kesadahan adalah Ca++ dan Mg++. Kesadahan total adalah kesadahan yang disebabkan oleh Ca++ dan Mg++ secara bersama-sama. Jika lebih dari 10 derajat jerman akan mengakibatkan :
- berkurangnya efektifitas kerja sabun
- menyebabkan lapisan kerak pada alat dapur yang terbuat dari logam.
- kemungkinan terjadinya ledakan pada boiler.
- pipa – pipa air menjadi tersumbat.
- sayuran menjadi keras apabila dicuci dengan air yang sadah.
b. Besi (Fe)
Dalam jumlah kecil zat besi dibutuhkan oleh tubuh untuk pembentukan sel darah merah. Penyimpanan terhadap standar kualitas menyebabkan :
- rasa tidak enak pada air dengan konsentrasi 2 mg/L
- menimbulkan noda pada alat dan bahan-bahan berwarna putih apabila konsentrasi lebih dari 1 mg/L
- menimbulkan bau dan warna pada air.
c. Mangan (Mn)
tubuh manusia membutuhkan Mn rata-rata 10 mg/L per hari. Penyimpangan terhadap standar ini mengakibatkan :
- pada konsentrasi lebih dari 0,5 mg/L (dari nilai rata-rata) menimbulkan rasa aneh pada minuman, meninggalkan noda kecoklatan pada pakaian.
- bau pada minuman.
d. Kadmium (Cd)
merupakan salah satu bahan kimia yang bersifat toksis. Dalam dosis yang relatif kecil dapat menimbulkan keracunan. Dalam standar kualitas air ditetapkan konsentrasi maksimal 0,01 mg/L. apabila melebihi standar maka cadmium akan berakumulasi dengan tubuh sehingga mengakibatkan penyakit ginjal, gangguan lambung, kerapuhan Tulang, mengurangi haemoglobin darah dan pigmentasi gigi.
e. air raksa.
Merupakan logam berbentuk cair dalam suhu kamar bersifat toksis. Jika dalam air terdapat air raksa lebih dari standar (0,001 mg/L) akan menyebabkan :
- keracunan sel-sel tubuh.
- kerusakan ginjal, hati, dan syaraf.
- keterbelakangan mental dan cerebral poley pada bayi.
f. Timbal (Pb)
termasuk logam berat, seperti halnya logam berat pada umumnya, timbal bersifat sebagai racun. Merupakan penghambat terhadap reaksi-reaksi enzim. Jika konsentrasi melebihi 0,1 mg/L dapat mengakibatkan keracunan karena timbal cenderung untuk berakumulasi dalam tubuh.
g. Kalsium (Ca)
apabila konsentrasi kurang dari 75 mg/L dapat mengakibatkan penyakit tulang rapuh karena Ca dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang dan gigi. Apabila konsentrasi melebihi 200 mg/L menyebabkan korosifitas pada pipa air.
h. Magnesium (Mg)
dalam jumlah kecil Mg diperlukan untuk pertumbuhan tulang, akan tetapi bila besarnya melebihi 150 mg/L dapat menimbulkan rasa mual.
i. Tembaga (Cu)
dalam jumlah kecil Cu diperlukan tubuh untuk pembentukan sel-sel darah merah, sedangkan dalam jumlah yang besar menyebabkan rasa tidak enak dilidah, disamping dapat menyebabkan kerusakan pada hati.
j. seng (Zn)
dalam jumlah kecil seng merupakan unsur paling penting untuk metabolism karena kekurangan seng dapat menyebabkan hambatan pada pertumbuhan anak. Akan tetapi bila jumlahnya besar dapat menimbulkan rasa pahit dan sepat pada air minum.
k. Chlorida (Cl)
apabila jumlahnya diperlukan untuk desinfektan, sedangkan apabila berikat dengan ion Natrium dapat menyebabkan rasa asin dan dapat merusak pipa-pipa air.
l. Sulfat (SO4)
Apabila jumlahnya besar dapat bereaksi dengan ion Natrium atau Magnesium dalam air sehingga membentuk garam Natrium sulfat atau Magnesium Sulfat yang dapat menimbulkan rasa mual dan ingin muntah.
m. Sulfida (S atau H2S)
Adalah sangat beracun dan berbau busuk oleh karena itu zat ini tidak boleh terdapat dalam air minum. Dalam jumlah besar dapat menimbulkan/ memperbesar keasaman air sehingga korosifitas pada pipa-pipa logam.
n. Fluorida (F)
apabila jumlahnya kecil (0,6 mg/L) diperlukan sebagai pencegah terhadap penyakit karies gigi yang paling efektif tanpa merusak kesehatan. Apabila melebihi 1,0 mg/L dapat menyebabkan Fluorosis pada gigi yaitu terbentuknya noda coklat dan susah hilang.
o. Amoniak (NH3)
bahan ini sangat berbau tajam sehingga tidak boleh sama sekali terdapat dalam air minum.
p. Nitrit (NO3)
jumlah nitrit yang besar dalam usus cenderung untuk berubah menjadi Nitrat (NO2), yang dapat bereaksi langsung dengan Hb (Haemoglobin) dalam darah membentuk Metha Haemoglobin yang dapat menghalangi perjalanan oksigen dalam tubuh.
q. Nitrat (NO2)
seperti disebutkan diatas bahwa Nitrat dapat membentuk Metha Haemoglobin sehingga dapat menghambat perjalanan oksigen dalam tubuh sehingga dapat menimbulkan penyakit Bluebabies.
r. Phenolik (Phenol)
hanya boleh terdapat dalam air minum dengan kadar 0,001 sampai 0,02 mg/L yang apabila bereaksi dengan Chlor dapat menimbulkan bau yang tidak enak.
s. Arsen (As)
merupakan senyawa yang sangat beracun serta bersifat akumulasi dalam tubuh manusia, menyebabkan gangguan pada sistem pencernaan dan kemungkinan dapat menimbulkan kanker kulit, hati, dan saluran empedu.
t. Selenium (Se)
merupakan zat beracun yang berpengaruh terhadap kenaikan jumlah penyakit caries gigi pada anak-anak. Selain itu dapat menyebabkan keacuan yang diperkirakan penyebab kanker hati, ginjal, dan limpa.
u. Chromium (Cr)
Zat ini mempunyai sifat racun yang dapat menyebabkan kanker pada kulit, hati, dan alat-alat pernafasan.
v. Cianida (Cn)
dapat menimbulkan gangguan metabolism oksigen sehingga jaringan tubuh tidak mampu mengubah oksigen serta dapat meracuni hati.
3. Kontaminasi Mikroorganisme
Kontaminasi ini sifatnya cenderung merugikan kehidupan atau kesehatan manusia dibandingkan dengan dampak positifnya yang kecil. Kontaminasi oleh mikroorganisme ini disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, protozoa, dan cacing.
4. Kontaminasi Radioaktif.
Zat radioaktif dalam jumlah yang cukup banyak menimbulkan efek terhadap kesehatan tetapi dalam hal ini tidak akan terjadi apabila pengendalian buangan zat radioaktif dilaksanakan dengan ketat. Namun apapun bentuk radioaktif efeknya adalah sama, yaitu menimbulkan kerusakan pada sel yang terpapar. Kerusakan sel dapat diganti kembali apabila sel dapat beregenerasi dan apabila tidak seluruh sel akan mati. Perubahan genetik dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti kanker. Sinar Alpha, Beta, dan Gamma berbeda dalam kemampuan menembus jaringan tubuh. Sinar alpha sulit menembus kulit, sedangkan Beta dapat menembus kulit dan gamma dapat menembus sangat dalam. Kerusakan yang terjadi ditentukan oleh intensitas sinar serta frekuensi dan luasnya pemaparan. Sinar alpha tidak mempunyai daya tembus maka efek yang terjadi biasanya bersifat lokal. Apabila tertelan lewat minuman maka dapat terjadi kerusakan pada sel-sel saluran pencernaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar